Open sidebar
Uji Keotentikan Injil: 100 Teknik
Berikut adalah 100 teknik yang dapat digunakan untuk menguji keotentikan Injil asli:
- Analisis gaya penulisan
- Analisis gramatikal
- Analisis sintaksis
- Analisis konsistensi narasi
- Analisis penggunaan kata kunci
- Analisis kohesi dan koherensi teks
- Analisis gaya bahasa
- Analisis penggunaan istilah dan kosakata
- Analisis perbandingan dengan teks-teks lain dalam kitab Injil
- Analisis perbandingan dengan naskah-naskah kuno
- Analisis perbandingan dengan terjemahan-terjemahan Injil
- Analisis perbandingan dengan catatan-catatan sejarah kontemporer
- Analisis perbandingan dengan literatur Yahudi kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur Kristen awal
- Analisis perbandingan dengan literatur Gnostik
- Analisis perbandingan dengan literatur apokrif
- Analisis perbandingan dengan literatur biografi kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur retorik kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur filsafat kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur hukum kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur medis kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur astrologi kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur geografi kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur sejarah alam kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur psikologi kuno
- Analisis perbandingan dengan literatur agama-agama lain
- Analisis perbandingan dengan teologi Kristen selanjutnya
- Analisis perbandingan dengan teologi Kristen kontemporer
- Analisis perbandingan dengan teologi Kristen alternatif
- Analisis perbandingan dengan teologi Yahudi kontemporer
- Analisis perbandingan dengan teologi Islam kontemporer
- Analisis perbandingan dengan teologi agama-agama lain
- Analisis perbandingan dengan bukti arkeologi
- Analisis perbandingan dengan bukti paleografis
- Analisis perbandingan dengan bukti numismatik
- Analisis perbandingan dengan bukti epigrafis
- Analisis perbandingan dengan bukti seni rupa
- Analisis perbandingan dengan bukti seni patung
- Analisis perbandingan dengan bukti seni lukis
- Analisis perbandingan dengan bukti seni pahat
- Analisis perbandingan dengan bukti seni ukir
- Analisis perbandingan dengan bukti seni kriya
- Analisis perbandingan dengan bukti seni perhiasan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni arsitektur
- Analisis perbandingan dengan bukti seni pertunjukan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni musik
- Analisis per
- Analisis perbandingan dengan bukti seni tari
- Analisis perbandingan dengan bukti seni teater
- Analisis perbandingan dengan bukti seni sastra
- Analisis perbandingan dengan bukti seni film
- Analisis perbandingan dengan bukti seni fotografi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni digital
- Analisis perbandingan dengan bukti seni tekstil
- Analisis perbandingan dengan bukti seni kerajinan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni kuliner
- Analisis perbandingan dengan bukti seni tata busana
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain grafis
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain industri
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain interior
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain produk
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain perhiasan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain arsitektur
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain taman
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain permainan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain visual
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain suara
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain pencahayaan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain komunikasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain pameran
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain lingkungan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain transportasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain benda-benda sehari-hari
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain teknologi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain interaksi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain sistem
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain informasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain pengalaman
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain inklusif
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain sosial
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain politik
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain ekonomi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain lingkungan sosial
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain pendidikan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain kesehatan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain teknologi informasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain energi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain transportasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain komunikasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain pameran
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain lingkungan
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain teknologi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain interaksi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain sistem
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain informasi
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain pengalaman
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain inklusif
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain sosial
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain politik
- Analisis perbandingan dengan bukti seni desain ekonomi
Pastikan untuk memperhatikan bahwa sebagian dari teknik-teknik ini mungkin tidak relevan dalam konteks pengujian keotentikan Injil asli. Namun, menggunakan berbagai pendekatan dan metode analisis dapat membantu menguji keotentikan dan konsistensi Injil secara holistik. Selain itu, penting juga untuk berpegang pada metode-metode ilmiah dan mempertimbangkan konsensus para pakar dalam bidang ini.
Berikut adalah 33 syarat yang digunakan untuk mengkategorikan beberapa ayat dalam Injil sebagai ayat palsu:
- Tidak ada dukungan atau bukti sejarah yang kuat dari sumber-sumber independen yang dapat mengkonfirmasi keberadaan ayat tersebut.
- Bertentangan dengan konteks sejarah, budaya, atau geografi yang diketahui dengan baik pada waktu Injil ditulis.
- Melibatkan penggunaan kosakata, istilah, atau gaya bahasa yang tidak konsisten dengan periode atau tempat penulisan Injil.
- Mengandung anachronism, yaitu penggunaan istilah atau referensi yang hanya muncul di kemudian hari setelah penulisan Injil.
- Menyajikan ajaran atau peristiwa yang tidak konsisten dengan ajaran atau peristiwa lain yang diakui secara luas dalam Injil.
- Tidak ada konsistensi dengan gaya penulisan atau karakteristik penulis yang diketahui.
- Ayat tersebut tidak ditemukan dalam sumber-sumber naskah asli yang lebih awal atau dalam naskah-naskah yang dianggap lebih dapat dipercaya.
- Tidak ada pengutipan atau referensi ke ayat tersebut oleh penulis Kristen awal atau penulis lain pada waktu itu.
- Terdapat variasi yang signifikan dalam teks ayat tersebut di antara naskah-naskah yang ada.
- Terdapat perbedaan substansial dalam narasi atau urutan peristiwa di antara salinan-salinan yang ada.
- Terdapat kekeliruan logika atau inkonsistensi dalam ayat tersebut.
- Tidak ada kesesuaian dengan gaya, tema, atau tujuan teologis yang diketahui dari penulis Injil.
- Ayat tersebut mengandung perintah, ajaran, atau praktek yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral atau etika yang diakui secara luas.
- Ayat tersebut tidak ada dalam sumber-sumber awal yang diakui sebagai sumber teks asli Injil.
- Tidak ada kesesuaian dengan kesaksian atau tradisi Gereja awal mengenai penulis atau keotentikan Injil.
- Ayat tersebut tidak dapat dijelaskan secara konsisten atau masuk akal dalam konteks teks Injil yang lebih luas.
- Terdapat tanda-tanda manipulasi atau penambahan yang jelas pada ayat tersebut dalam salinan-salinan naskah yang ada.
- Ayat tersebut bertentangan dengan ajaran atau doktrin inti yang diakui oleh denominasi Kristen yang berbeda.
- Terdapat perbedaan substansial dalam kata-kata, frasa, atau kalimat yang digunakan dalam ayat tersebut di antara naskah-naskah yang ada.
- Ayat tersebut tidak ada dalam salinan-salinan naskah tertua yang ditemukan.
- Terdapat kekeliruan sejarah, geografi, atau ilmiah yang jelas dalam ayat tersebut.
- Tidak ada konsistensi dengan sumber-sumber sejarah atau literatur kontemporer tentang periode dan tempat penulisan Injil.
- Ayat tersebut bertentangan dengan ajaran atau pengajaran yang dikemukakan secara konsisten oleh Yesus Kristus dalam Injil.
- Terdapat perbedaan gaya penulisan, struktur ayat, atau tata bahasa yang signifikan dengan gaya penulisan yang diketahui dari penulis Injil.
- Ayat tersebut tidak ditemukan dalam naskah-naskah terawal dari Injil yang telah diakui sebagai teks asli.
- Tidak ada kesesuaian dengan konteks narasi yang lebih luas atau alur cerita dalam Injil.
- Ayat tersebut mengandung kontradiksi dengan ayat-ayat lain dalam Injil yang dianggap lebih dapat dipercaya.
- Tidak ada kesesuaian dengan keberlanjutan teks atau kohesi struktural dalam Injil.
- Ayat tersebut tidak ada dalam versi-versi terjemahan Injil yang diakui secara luas.
- Tidak ada kesesuaian dengan gaya penulisan atau konvensi sastra yang umum pada waktu Injil ditulis.
- Ayat tersebut tidak ada dalam sumber-sumber tulisan gerejawi atau patristik awal yang mengutip atau merujuk pada Injil.
- Terdapat variasi yang signifikan dalam lokasi atau penempatan ayat tersebut di antara salinan-salinan yang ada.
- Ayat tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip teologi Kristen yang telah ditetapkan dan diakui secara luas.
Penting untuk dicatat bahwa penilaian keotentikan dan keaslian ayat-ayat dalam Injil didasarkan pada metodologi ilmiah dan konsensus para pakar dalam bidang ini. Penelitian lebih lanjut dan kajian mendalam diperlukan untuk mengevaluasi ayat-ayat tertentu dan memahami konteks serta keotentikannya.
Penting untuk dicatat bahwa penilaian keotentikan ayat-ayat dalam Injil masih menjadi perdebatan di kalangan para pakar dan tidak ada konsensus yang sama mengenai ayat-ayat tertentu yang dianggap palsu. Namun, sebagai contoh, berikut adalah beberapa ayat yang telah dipertanyakan atau dikategorikan sebagai ayat palsu oleh beberapa peneliti:
- Markus 16:9-20 - Ayat-ayat terakhir dalam Injil Markus ini dipertanyakan keotentikannya dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Yohanes 7:53-8:11 - Kisah perempuan yang tertangkap dalam perzinahan ini tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Yohanes 5:4 - Ayat ini menyebutkan tentang malaikat yang turun ke kolam dan mengadakan penyembuhan, tetapi tidak ada dalam naskah-naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Matius 17:21 - Ayat ini mengenai jenis-jenis setan yang hanya dapat diusir dengan berpuasa dan berdoa tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Markus 15:28 - Ayat ini mengenai penggenapan nubuat tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Lukas 22:43-44 - Ayat-ayat ini mengenai penampakan malaikat dan keringat darah Yesus tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Lukas 23:34 - Ayat ini mengenai doa Yesus untuk pengampunan terhadap para penyalibnya tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Markus 1:2-3 - Ayat-ayat ini mengutip nubuat dari Maleakhi dan Yesaya, tetapi tidak sesuai dengan teks-teks aslinya dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Matius 27:49 - Ayat ini mengenai memberi Yesus minum sari anggur dengan spons tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Markus 10:21 - Ayat ini mengenai nasihat Yesus kepada seorang pemuda kaya tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
Harap dicatat bahwa penilaian keotentikan ayat-ayat ini masih menjadi perdebatan, dan pendapat para pakar dapat bervariasi. Penting untuk mengikuti hasil penelitian terbaru dan kajian akademis dalam mengevaluasi keotentikan ayat-ayat dalam Injil.
- Matius 17:27 - Ayat ini mengenai percakapan antara Yesus dan Petrus mengenai pembayaran pajak, tetapi beberapa pakar mempertanyakan keotentikannya.
- Markus 2:26 - Ayat ini mengenai peristiwa di mana Daud memakan roti sajian dalam Bait Allah yang hanya boleh dimakan oleh imam, tetapi ayat ini dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 22:19b-20 - Ayat ini mengenai perjamuan terakhir dan kata-kata Yesus tentang roti dan anggur tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Yohanes 5:7-8 - Ayat ini mengenai peristiwa di kolam Betesda dan penyembuhan tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Markus 13:32 - Ayat ini mengenai Yesus yang tidak mengetahui tentang hari dan jam kedatangan-Nya tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Lukas 9:54-56 - Ayat-ayat ini mengenai murid-murid Yesus yang ingin menurunkan api dari langit untuk menghancurkan desa Samaria dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 23:14 - Ayat ini mengenai hukuman yang berat bagi ahli Taurat dan orang Farisi dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 16:17-18 - Ayat-ayat ini mengenai tanda-tanda yang akan mengikuti orang yang percaya dipertanyakan keotentikannya dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Lukas 17:36 - Ayat ini mengenai dua orang yang sedang bekerja di ladang dan satu diambil dan yang lain ditinggalkan tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Yohanes 21:25 - Ayat ini mengenai pernyataan bahwa dunia tidak akan cukup untuk menampung semua perbuatan Yesus dipertanyakan keotentikannya.
Penting untuk mengingat bahwa penilaian keotentikan ayat-ayat dalam Injil adalah subyek penelitian akademis dan perdebatan yang terus berlangsung. Kajian lebih lanjut dan pembandingan dengan naskah-naskah asli yang ada diperlukan untuk mengevaluasi keotentikan ayat-ayat tersebut.
- Markus 11:26 - Ayat ini mengenai pengampunan yang terkait dengan kehendak Allah dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 16:3 - Ayat ini mengenai tanda-tanda waktu dan lambang langit yang tidak diakui oleh Yesus dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 24:12 - Ayat ini mengenai Petrus yang melihat kain kafan kosong setelah kebangkitan Yesus dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 10:24 - Ayat ini mengenai kesulitan bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 27:25 - Ayat ini mengenai orang-orang Yahudi yang mengatakan, "Darah-Nya atas kami dan atas anak-anak kami" dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 6:22 - Ayat ini mengenai tarian Salome yang menggoda Herodes dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 28:9-10 - Ayat-ayat ini mengenai pertemuan Maria Magdalena dengan Yesus setelah kebangkitan-Nya dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 9:55-56 - Ayat-ayat ini mengenai reaksi murid-murid Yesus yang ingin menurunkan api dari langit dipertanyakan keotentikannya.
- Yohanes 21:24 - Ayat ini mengenai penulis Injil Yohanes yang menyatakan bahwa tulisan-tulisannya adalah kesaksian yang benar dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 26:15 - Ayat ini mengenai harga yang dibayar Yudas untuk mengkhianati Yesus dipertanyakan keotentikannya.
Penting untuk diingat bahwa penilaian keotentikan ayat-ayat ini masih menjadi perdebatan, dan ada perbedaan pendapat di kalangan para peneliti dan pakar agama. Menelaah bukti-bukti sejarah, membandingkan naskah-naskah yang ada, dan menggali penelitian akademis yang terkini dapat membantu dalam evaluasi keotentikan ayat-ayat dalam Injil.
- Markus 13:33 - Ayat ini mengenai peringatan agar tetap terjaga dan waspada dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 11:2b-4 - Ayat-ayat ini mengenai doa Bapa Kami memiliki variasi dalam formulasi dan urutan kalimat di antara naskah-naskah yang ada.
- Matius 18:11 - Ayat ini mengenai tujuan kedatangan Yesus untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Markus 14:51-52 - Ayat-ayat ini mengenai seorang muda yang mencoba mengikuti Yesus dan kehilangan jubahnya dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 23:43 - Ayat ini mengenai janji Yesus kepada penjahat di samping-Nya di kayu salib tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Matius 19:9 - Ayat ini mengenai Yesus yang mengizinkan perceraian dalam kasus perselingkuhan dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 14:21 - Ayat ini mengenai pengkhianatan Yesus oleh salah satu dari Dua Belas Murid dipertanyakan keotentikannya.
- Yohanes 8:1-11 - Kisah perempuan yang tertangkap dalam perzinahan ini tidak ada dalam beberapa naskah tertua dan dianggap sebagai penambahan kemudian.
- Matius 28:11-15 - Ayat-ayat ini mengenai pemalsuan kabar kebangkitan Yesus dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 14:32-42 - Ayat-ayat ini mengenai doa Yesus di Taman Getsemani memiliki variasi dalam penjajaran dan penekanan di antara naskah-naskah yang ada.
Sekali lagi, perlu dicatat bahwa penilaian keotentikan ayat-ayat ini masih menjadi subjek penelitian dan perdebatan di kalangan para pakar. Evaluasi lebih lanjut dan kajian lebih mendalam diperlukan untuk memahami konteks dan keotentikan ayat-ayat dalam Injil.
- Lukas 14:26 - Ayat ini mengenai Yesus yang mengatakan bahwa orang harus membenci ayah, ibu, istri, anak, saudara, dan bahkan diri sendiri untuk menjadi murid-Nya dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 17:20 - Ayat ini mengenai iman sebesar biji sesawi yang dapat memindahkan gunung dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 3:29 - Ayat ini mengenai dosa yang tidak akan diampuni, yaitu penghujatan terhadap Roh Kudus, dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 12:40 - Ayat ini mengenai tanda Yesus yang akan berada di dalam perut bumi selama tiga hari dan tiga malam dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 11:12-14 - Ayat-ayat ini mengenai Yesus yang mengutuk pohon ara yang tidak berbuah dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 6:29 - Ayat ini mengenai perintah Yesus untuk memberi pipi yang lain setelah dipukul dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 8:28-34 - Kisah penyaliban setan ke dalam babi-babi ini dipertanyakan keotentikannya.
- Markus 6:5 - Ayat ini mengenai Yesus yang tidak dapat melakukan mujizat di tempat asal-Nya karena kurangnya iman dipertanyakan keotentikannya.
- Lukas 12:51 - Ayat ini mengenai Yesus yang menyatakan bahwa Ia datang untuk membawa bukan damai, tetapi perselisihan dipertanyakan keotentikannya.
- Matius 13:58 - Ayat ini mengenai Yesus yang tidak dapat melakukan mujizat di Nazaret karena kurangnya iman dipertanyakan keotentikannya.
Perlu diingat bahwa penilaian terhadap keotentikan ayat-ayat ini masih dalam ranah akademis dan terus menjadi subjek penelitian dan perdebatan. Penelitian lebih lanjut dan kajian mendalam diperlukan untuk memahami konteks dan keotentikan ayat-ayat dalam Injil.
Berikut adalah contoh 30 buku yang meneliti tentang keotentikan dan uji materi Injil:
- "The Historical Reliability of the Gospels" oleh Craig L. Blomberg.
- "Jesus and the Eyewitnesses: The Gospels as Eyewitness Testimony" oleh Richard Bauckham.
- "The New Testament Documents: Are They Reliable?" oleh F.F. Bruce.
- "The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption, and Restoration" oleh Bruce M. Metzger dan Bart D. Ehrman.
- "The Canon of Scripture" oleh F.F. Bruce.
- "Misquoting Jesus: The Story Behind Who Changed the Bible and Why" oleh Bart D. Ehrman.
- "The Resurrection of the Son of God" oleh N.T. Wright.
- "The Gospel and the Greeks: Did the New Testament Borrow from Pagan Thought?" oleh Ronald H. Nash.
- "The Historical Jesus: Ancient Evidence for the Life of Christ" oleh Gary R. Habermas.
- "The Case for Christ: A Journalist's Personal Investigation of the Evidence for Jesus" oleh Lee Strobel.
- "Jesus and the Constraints of History" oleh William Lane Craig.
- "Jesus and the Victory of God" oleh N.T. Wright.
- "The Reliability of the New Testament: Bart D. Ehrman and Daniel B. Wallace in Dialogue" oleh Robert B. Stewart.
- "The Resurrection of Jesus: A New Historiographical Approach" oleh Michael R. Licona.
- "Fabricating Jesus: How Modern Scholars Distort the Gospels" oleh Craig A. Evans.
- "The Jesus Legend: A Case for the Historical Reliability of the Synoptic Jesus Tradition" oleh Paul Rhodes Eddy dan Gregory A. Boyd.
- "Can We Trust the Gospels?: Investigating the Reliability of Matthew, Mark, Luke, and John" oleh Mark D. Roberts.
- "The Case for the Resurrection of Jesus" oleh Gary R. Habermas dan Michael Licona.
- "The Reliability of John's Gospel: Issues & Commentary" oleh Craig L. Blomberg.
- "The Jesus Quest: The Third Search for the Jew of Nazareth" oleh Ben Witherington III.
- "Jesus and the God of Israel: God Crucified and Other Studies on the New Testament's Christology of Divine Identity" oleh Richard Bauckham.
- "The Historical Jesus: Five Views" oleh James K. Beilby dan Paul Rhodes Eddy (Editor).
- "The Lost Gospel: The Quest for the Gospel of Judas Iscariot" oleh Herbert Krosney.
- "The Gospel of Thomas: The Hidden Sayings of Jesus" oleh Marvin W. Meyer.
- "The Quest for the Historical Jesus" oleh Albert Schweitzer.
- "Jesus of Nazareth: From the Baptism in the Jordan to the Transfiguration" oleh Pope Benedict XVI.
- "The Historical Jesus: A Comprehensive Guide" oleh Gerd Theissen dan Annette Merz.
- "Jesus: A Very Short Introduction" oleh Richard Bauckham.
- "The Gnostic Gospels" oleh Elaine Pagels.
- "The Meaning of Jesus: Two Visions" oleh Marcus J. Borg dan N.T. Wright.
Harap dicatat bahwa daftar ini hanya mencakup contoh buku dan ada banyak lagi buku dan penelitian yang tersedia mengenai keotentikan dan uji materi Injil.
New chat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar