Jumat, 31 Maret 2023

Filsafat /Ontologi

 Open sidebar

Ontologi dan keberadaan.

Zaccaria Anshory
Apakah arti Ontologi

Ontologi adalah sebuah cabang filsafat yang berfokus pada studi tentang keberadaan, sifat, struktur, dan hubungan antara entitas yang ada. Ontologi mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental seperti "apa yang ada?" atau "apa itu realitas?" dan berusaha untuk memahami dasar-dasar ontologis yang mendasari struktur dan sifat entitas yang ada di dunia. Dalam disiplin lain seperti ilmu komputer dan ilmu informasi, ontologi sering digunakan untuk mengembangkan model konseptual yang sistematis dan formal untuk merepresentasikan pengetahuan.

Zaccaria Anshory
Isi ajaran Mulla Sadra filosofi Iran

Mulla Sadra (1572-1640) adalah seorang filosof dan mistikus muslim terkemuka dari Iran, yang dianggap sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Islam.

Ajaran-ajaran Mulla Sadra dapat dibagi ke dalam beberapa aspek utama:

  1. Hikmah Muta'aliyah (filosofi transendental)

Mulla Sadra mengembangkan konsep hikmah muta'aliyah (filosofi transendental) yang menggabungkan unsur-unsur filsafat Aristoteles dan Neoplatonis dengan ajaran mistik Islam. Menurut Mulla Sadra, realitas adalah satu dan bersifat transendental, sehingga tidak dapat dipahami melalui akal atau pengamatan empiris semata. Mulla Sadra memandang bahwa realitas dapat dipahami melalui pengalaman transendental yang diperoleh melalui meditasi dan kontemplasi.

  1. Hylomorfisme

Mulla Sadra mengembangkan konsep hylomorfisme yang menggabungkan unsur-unsur materi dan bentuk dalam realitas. Menurut Mulla Sadra, materi dan bentuk tidak dapat dipisahkan dalam realitas, dan keduanya memiliki eksistensi yang saling terkait.

  1. Al-Insan al-Kamil (manusia sempurna)

Mulla Sadra mengajarkan konsep al-insan al-kamil (manusia sempurna) yang mencakup aspek spiritual dan intelektual. Menurut Mulla Sadra, manusia dapat mencapai kesempurnaan spiritual dan intelektual melalui pengetahuan tentang Tuhan dan pengalaman transendental.

  1. Al-Hadis al-Qudsi (hadis suci)

Mulla Sadra memandang bahwa al-Hadis al-Qudsi (hadis suci) memiliki makna yang transendental dan mengandung pengetahuan tentang realitas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Mulla Sadra menganggap al-Hadis al-Qudsi sebagai sumber pengetahuan yang penting dalam filsafat dan mistisisme Islam.

Ajaran-ajaran Mulla Sadra memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah pemikiran Islam, dan masih dipelajari dan dipraktikkan oleh banyak orang di seluruh dunia Muslim hingga saat ini.

Zaccaria Anshory
Definisi Allah SWT menurut Mulla Sadra

Mulla Sadra adalah seorang filsuf Islam yang mempunyai pandangan ontologis tentang Tuhan. Menurut Mulla Sadra, Allah SWT bukanlah sebuah entitas yang terpisah dari realitas, tetapi Allah SWT merupakan realitas itu sendiri, yang meliputi segala sesuatu yang ada. Allah SWT tidak dapat dipahami hanya melalui akal atau pengamatan empiris semata, tetapi hanya dapat dipahami melalui pengalaman transendental yang diperoleh melalui meditasi dan kontemplasi.

Mulla Sadra memandang bahwa Tuhan memiliki sifat-sifat yang meliputi segala sifat kesempurnaan yang ada, seperti kebenaran, keindahan, kebijaksanaan, dan kasih sayang. Namun, sifat-sifat ini bukanlah entitas yang terpisah dari Tuhan, tetapi merupakan sifat-sifat yang termanifestasi dalam realitas itu sendiri.

Mulla Sadra juga memandang bahwa manusia memiliki potensi untuk mencapai pengetahuan tentang Tuhan dan realitas yang lebih tinggi melalui pengetahuan dan pengalaman transendental. Oleh karena itu, dalam filsafat Mulla Sadra, Tuhan bukanlah suatu entitas yang jauh dan terpisah dari manusia, tetapi merupakan realitas yang selalu hadir dalam diri manusia dan di sekitarnya.

Zaccaria Anshory
Tokoh Filosofi Muslim yg memiliki Pangan Ontologi sejalan dg Mulla Sadra siapakah mereka

Terdapat beberapa tokoh filosofi Muslim yang memiliki pandangan ontologi yang sejalan dengan Mulla Sadra, di antaranya adalah:

  1. Allama Tabatabai Allama Tabatabai adalah seorang filosof dan teolog Muslim terkemuka dari Iran yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam filsafat ontologi dalam tradisi Syiah. Pandangan ontologis Allama Tabatabai sangat dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Mulla Sadra.

  2. Ayatullah Jawadi Amuli Ayatullah Jawadi Amuli adalah seorang filosof Muslim terkemuka dari Iran yang juga dikenal sebagai seorang ahli ontologi dan pemikir yang terinspirasi oleh ajaran-ajaran Mulla Sadra.

  3. Muhammad Husayn Tabataba'i Muhammad Husayn Tabataba'i adalah seorang ulama Syiah terkemuka dan juga seorang filsuf dan ahli teologi. Pandangan ontologis Tabataba'i sangat dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Mulla Sadra.

  4. Shahab al-Din Suhrawardi Shahab al-Din Suhrawardi adalah seorang filsuf Muslim terkemuka dari abad ke-12 yang mempunyai pandangan ontologis yang sejalan dengan Mulla Sadra. Suhrawardi juga mengembangkan konsep "alam pemikiran" atau "alam terang" yang merupakan pandangan ontologis yang penting dalam filsafat Islam.

Semua tokoh di atas mempunyai kontribusi besar dalam pengembangan filsafat ontologi dalam tradisi Islam dan sangat dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Mulla Sadra.

Zaccaria Anshory
Apakah Mulla Sadra termasuk Mujassimah

Tidak, Mulla Sadra tidak termasuk Mujassimah. Mujassimah adalah sebuah kelompok pemikir dalam sejarah Islam yang mempercayai bahwa Allah SWT memiliki bentuk fisik seperti manusia. Pandangan ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mengatakan bahwa Allah SWT tidak dapat digambarkan atau dibatasi oleh bentuk fisik.

Mulla Sadra justru mempunyai pandangan yang sebaliknya. Baginya, Allah SWT bukanlah suatu entitas yang terbatas oleh bentuk fisik atau wujud materi. Allah SWT adalah realitas yang meliputi segala sesuatu yang ada dan tidak terbatas oleh bentuk atau wujud materi.

Mulla Sadra memandang bahwa Tuhan tidak dapat dipahami hanya melalui akal atau pengamatan empiris semata, tetapi hanya dapat dipahami melalui pengalaman transendental yang diperoleh melalui meditasi dan kontemplasi. Pandangan ontologis Mulla Sadra sangat berbeda dengan pandangan Mujassimah yang menganggap Allah SWT memiliki bentuk fisik seperti manusia.

Zaccaria Anshory
Apakah Imam alghozaly sepakat dg pendapat Mulla Sadra

Imam al-Ghazali dan Mulla Sadra memiliki pandangan yang berbeda dalam beberapa hal. Meskipun keduanya merupakan tokoh besar dalam sejarah filsafat Islam, Imam al-Ghazali mengembangkan pandangan filosofis yang berbeda dari Mulla Sadra dalam hal ontologi dan metafisika.

Salah satu perbedaan utama antara pandangan Imam al-Ghazali dan Mulla Sadra adalah dalam pandangan mereka tentang hakikat dan realitas Tuhan. Al-Ghazali memandang bahwa Tuhan adalah entitas yang terpisah dan berbeda dari realitas dunia, sedangkan Mulla Sadra memandang bahwa Tuhan bukanlah suatu entitas yang terpisah dari realitas, melainkan merupakan realitas itu sendiri.

Selain itu, dalam hal epistemologi, Imam al-Ghazali lebih menekankan pentingnya keyakinan berdasarkan wahyu dan intuisi, sedangkan Mulla Sadra lebih menekankan pentingnya pengalaman transendental melalui meditasi dan kontemplasi untuk mencapai pengetahuan tentang Tuhan dan realitas yang lebih tinggi.

Meskipun terdapat perbedaan dalam pandangan ontologis dan epistemologis antara Imam al-Ghazali dan Mulla Sadra, keduanya sama-sama merupakan tokoh penting dalam sejarah filsafat Islam dan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan pemikiran Islam.

search Preview. Our goal is to make AI systems more natural and safe to interact with. Your feedback will help us improve.