Open sidebar

Jawaban atas ejekan.

Berikan jawaban apakah bntuk kalimat yg di perlukan untuk menjawah premis ejekan menjengkelkan ? brikan 30 tehnik mnurut ahli filafat

Untuk menjawab premis ejekan menjengkelkan, Anda memerlukan bentuk kalimat yang sesuai dengan konteks dan tujuan Anda. Bentuk kalimat yang tepat akan tergantung pada cara Anda ingin merespons ejekan dan situasi yang terjadi.

Sebagai contoh, jika Anda ingin merespons ejekan dengan mengungkapkan ketidaksetujuan, Anda dapat menggunakan bentuk kalimat yang mengekspresikan pendapat atau argumentasi, seperti:

"Saya tidak setuju dengan cara Anda berbicara kepada saya. Ejekan seperti itu tidak sopan dan tidak perlu."

Jika Anda ingin membalas ejekan dengan humor atau sindiran, Anda dapat menggunakan bentuk kalimat yang lebih lucu atau mengandung lelucon, seperti:

"Hei, tolong jangan mengacaukan warna rambut saya, nanti kamu akan membuat iri semua burung merpati di lingkungan ini."

Bentuk kalimat yang tepat akan sangat tergantung pada situasi yang terjadi, konteks, dan tujuan Anda. Namun, dalam konteks filosofi, terdapat beberapa teknik argumentasi yang dapat digunakan untuk merespons ejekan atau menghadapi argumen yang menantang. Berikut ini adalah 30 teknik argumentasi menurut para ahli filosofi:

1. Reductio ad absurdum
2. Argumentum ad hominem
3. Argumentum ad ignorantiam
4. Argumentum ad populum
5. Argumentum ad verecundiam
6. Fallacia non causa pro causa
7. Petitio principii
8. Straw man
9. Circular reasoning
10. False dilemma
11. Slippery slope
12. Post hoc ergo propter hoc
13. False analogy
14. Argument from authority
15. Begging the question
16. Hasty generalization
17. False dichotomy
18. Ad baculum
19. Ad misericordiam
20. Argument from analogy
21. Argument from ignorance
22. Appeal to fear
23. Appeal to tradition
24. Appeal to emotion
25. Ad hominem tu quoque
26. Genetic fallacy
27. Middle ground
28. No true Scotsman
29. False cause
30. False authority.

Berilah contoh masing masing pada item diatas

Tentu, berikut adalah contoh-contoh dari 30 teknik argumentasi menurut para ahli filosofi yang telah saya sebutkan sebelumnya:

1. Reductio ad absurdum: "Jika kita menerima bahwa semua orang harus memiliki hak untuk membawa senjata ke mana pun mereka pergi, maka kita harus memperbolehkan orang membawa senjata ke dalam sekolah atau taman bermain."

2. Argumentum ad hominem: "Tidak ada yang perlu mendengarkan pendapatmu, karena kamu hanya seorang tukang kebun."

3. Argumentum ad ignorantiam: "Karena kita belum menemukan bukti bahwa alien tidak ada, maka mungkin saja mereka benar-benar ada."

4. Argumentum ad populum: "Jika banyak orang percaya bahwa vaksin COVID-19 tidak aman, maka seharusnya kita mempertimbangkan untuk tidak menggunakan vaksin tersebut."

5. Argumentum ad verecundiam: "Sebagai ahli medis yang berpengalaman, saya percaya bahwa vaksinasi sangat penting untuk kesehatan masyarakat."

6. Fallacia non causa pro causa: "Saya tidak percaya vaksin COVID-19 aman, karena saya mendengar cerita tentang seseorang yang meninggal setelah divaksinasi."

7. Petitio principii: "Jika kita percaya bahwa semua orang harus bekerja keras, maka orang yang tidak bekerja keras harus dihukum."

8. Straw man: "Jika kamu tidak setuju dengan saya tentang pajak, maka kamu harus mendukung pengeluaran pemerintah yang tidak terkendali."

9. Circular reasoning: "Saya percaya bahwa saya benar, karena saya selalu benar."

10. False dilemma: "Kamu harus memilih antara menjadi vegetarian atau tidak peduli pada kesehatanmu."

11. Slippery slope: "Jika kita memperbolehkan orang untuk mengonsumsi narkoba ringan, maka mereka akan mulai mengonsumsi narkoba yang lebih berbahaya juga."

12. Post hoc ergo propter hoc: "Saya mulai mengonsumsi suplemen kesehatan dan sejak itu saya tidak pernah sakit lagi, jadi suplemen itu pasti yang membuat saya sehat."

13. False analogy: "Mengizinkan orang membawa senjata ke mana pun mereka pergi sama saja dengan mengizinkan orang membawa obat bius."

14. Argument from authority: "Seorang profesor sejarah mengatakan bahwa perang dunia pertama dimulai karena persaingan antara kekuatan militer."

15. Begging the question: "Karena Tuhan menciptakan alam semesta, maka alam semesta pasti memiliki pencipta."

16. Hasty generalization: "Saya bertemu dengan dua orang India dan mereka sangat terampil dalam matematika, jadi semua orang India pasti terampil dalam matematika."

17. False dichotomy: "Kamu harus memilih antara menjadi patriot atau tidak mencintai negaramu."

18. Ad baculum: "Jika kamu tidak setuju dengan saya tentang politik, maka kamu akan kehilangan teman-temanmu."

19. Ad misericordiam: "Harap meredakan hukuman saya, karena saya memiliki keluarga yang mem

lanjutkan

20. Argumentum ad nauseam: "Saya terus menerus mengulangi bahwa perubahan iklim bukanlah masalah serius, karena saya berharap orang akan akhirnya mempercayainya."

21. False premise: "Karena semua kucing suka bermain dengan bola, maka anjing juga pasti suka bermain bola."

22. Equivocation: "Ketika saya berkata 'bola', saya maksudkan bola basket, bukan bola sepak."

23. Argumentum ad consequentiam: "Kita tidak boleh mengizinkan orang untuk berbicara bebas, karena hal itu dapat menyebabkan terjadinya kerusuhan."

24. Fallacy of division: "Karena sebuah organisasi terlibat dalam korupsi, maka semua anggota organisasi tersebut pasti korup."

25. Fallacy of composition: "Karena beberapa orang di suatu negara sangat cerdas, maka seluruh negara tersebut pasti cerdas."

26. Argumentum ad baculum: "Jika kamu tidak mengikuti peraturan, maka kamu akan dipecat."

27. Argumentum ad verecundiam: "Sebagai seorang guru, saya tahu betul cara terbaik untuk mengajar anak-anak."

28. Argumentum ad ignorantiam: "Karena kita tidak dapat membuktikan bahwa Tuhan tidak ada, maka Tuhan pasti ada."

29. Argumentum ad temperantiam: "Kita harus menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang."

30. Argumentum ad crumenam: "Saya percaya bahwa orang yang kaya pasti lebih bijak dan berpendidikan daripada orang miskin."

Free Research Preview. ChatGPT may produce inaccurate information about people, places, or facts. ChatGPT May 3 Version