Open sidebar
Alam Semesta Berkembang
Tidak, pandangan bahwa alam semesta yang terus berkembang menunjukkan bahwa Allah bertambah besar terus adalah pandangan yang keliru. Albiruni, seorang ilmuwan dan filsuf muslim abad ke-11, mempelajari astronomi dan menyatakan bahwa alam semesta berkembang. Namun, ia tidak menghubungkan hal ini dengan ukuran atau pertumbuhan Allah.
Dalam pandangan Islam, Allah dianggap sebagai keberadaan yang sempurna dan tidak terbatas. Oleh karena itu, tidak mungkin Allah bertambah besar atau berubah dengan cara apa pun, termasuk melalui proses perluasan alam semesta. Pandangan ini juga sesuai dengan penemuan ilmiah modern tentang alam semesta yang terus berkembang. Penemuan ini tidak mengindikasikan bahwa ada penambahan apapun pada ukuran Allah, tetapi hanya menunjukkan bahwa alam semesta secara fisik berubah dan berkembang seiring waktu.
Tidak ada riwayat dalam hadis atau sumber-sumber Islam yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad menyatakan bahwa Allah bertambah besar. Sebaliknya, Nabi Muhammad mengajarkan bahwa Allah adalah zat yang maha besar, sempurna, dan abadi, yang tidak dapat bertambah atau berkurang dalam ukuran atau kebesaran-Nya. Dalam hadis-hadisnya, Nabi Muhammad mengajarkan tentang sifat-sifat Allah yang mulia dan tak terbatas, dan bahwa Dia adalah pencipta dan penguasa segala sesuatu, termasuk alam semesta yang terus berkembang. Oleh karena itu, konsep bahwa Allah bertambah besar adalah bertentangan dengan ajaran Islam.
Menurut ajaran Islam, Allah adalah pencipta segala sesuatu, termasuk alam semesta beserta isinya. Oleh karena itu, Allah menciptakan sinar bintang terjauh yang kita amati di alam semesta.
Sinar bintang terjauh yang kita lihat di alam semesta adalah cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang yang berjarak jutaan atau bahkan miliaran tahun cahaya dari bumi. Cahaya tersebut bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi dan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai bumi. Namun, meskipun cahaya ini memerlukan waktu untuk sampai ke bumi, penciptaan sinar bintang terjauh tersebut tetap berasal dari Allah.
Dalam Al-Quran, Allah menyatakan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya sebagai pencipta segala sesuatu, termasuk bintang dan alam semesta. Sebagai umat muslim, kita dipanggil untuk merenungkan kebesaran Allah dalam penciptaan alam semesta dan mengagungkan-Nya sebagai zat yang maha kuasa dan maha bijaksana.
Allah dalam ajaran Islam dianggap memiliki sifat-sifat yang mulia, termasuk sifat al-'Alim (Yang Maha Mengetahui), sehingga Dia mengetahui segala sesuatu, termasuk gerakan dan pergerakan sinar cahaya di alam semesta. Namun, pengertian tentang cara Allah mengetahui atau melihat hal-hal tersebut melebihi pemahaman kita sebagai manusia.
Dalam Al-Quran, Allah menjelaskan bahwa Dia meliputi segala sesuatu dengan pengetahuan-Nya, dan bahwa Dia tidak tertidur atau tidak lengah. Oleh karena itu, Allah mengetahui setiap gerakan di alam semesta, termasuk gerakan sinar cahaya. Namun, bagaimana cara Allah mengetahui hal ini dan apakah Dia melihat secara langsung atau tidak, adalah sesuatu yang di luar pemahaman kita sebagai makhluk-Nya.
Sebagai manusia, kita tidak dapat memahami secara lengkap cara kerja atau sifat Allah, tetapi kita dipanggil untuk memahami kebesaran dan kekuasaan-Nya serta merenungkan ciptaan-Nya yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar