Minggu, 09 April 2023

Yesus Disalib

 [9/4 13:57] Hernu Milhan H: Open sidebar


Yesus Dihukum Salib.





Kesalahan apakah yg Yesus langgar sehingga dia dihukum Salip


Yesus Kristus tidak melakukan kesalahan apa pun yang layak dihukum salib. Sebaliknya, Yesus dihukum salib karena para pemimpin agama saat itu merasa terancam oleh pengajaran dan tindakan Yesus yang dianggap menantang otoritas mereka.

Menurut catatan dalam Alkitab, Yesus ditangkap, diadili secara tidak adil, dan kemudian dihukum mati oleh pemerintah Romawi atas permintaan pemimpin agama Yahudi. Meskipun Yesus tidak bersalah, dia menyerahkan dirinya untuk dihukum mati untuk menebus dosa umat manusia dan memenuhi rencana keselamatan Allah.

Oleh karena itu, kematian Yesus di kayu salib dianggap sebagai salah satu momen paling penting dalam sejarah dunia dan merupakan inti dari iman Kristen.





Isi Undang Undang Hukum Romawy tahun 15 M apasaja


Undang-undang hukum Romawi yang dibuat pada tahun 15 Masehi, dikenal sebagai Lex Aelia et Fufia, memiliki beberapa ketentuan yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa isi dari undang-undang tersebut:


Batas waktu pengajuan banding: Undang-undang ini menetapkan batas waktu selama sepuluh hari untuk mengajukan banding dalam kasus tertentu.


Ketentuan tentang pemberian hak istimewa: Undang-undang ini juga memuat ketentuan tentang pemberian hak istimewa tertentu kepada kelompok tertentu dalam masyarakat.


Pembatasan pernikahan: Undang-undang ini membatasi pernikahan antara orang yang berbeda status sosial, misalnya antara warga negara Romawi dengan orang asing atau budak.


Ketentuan tentang pengangkatan orang asing sebagai warga negara: Undang-undang ini juga memberikan ketentuan tentang pengangkatan orang asing sebagai warga negara Romawi.


Ketentuan tentang warisan: Undang-undang ini menetapkan ketentuan tentang pengaturan warisan dan warisannya.


Namun demikian, karena usianya yang sangat tua, tidak semua isi undang-undang tersebut telah terlestarikan secara lengkap hingga saat ini.

[9/4 14:00] Hernu Milhan H: Yesus di fitnah orang Yahudi dg lenggar pasal UUD Rumawy ayat keberapa, pasal berapa


Tidak ada pasal atau ayat tertentu dalam Undang-Undang Dasar Romawi yang disebutkan dalam catatan Alkitab sebagai dasar untuk tuduhan yang dilontarkan oleh pemimpin agama Yahudi terhadap Yesus.

Namun, para pemimpin agama Yahudi saat itu menuduh Yesus melakukan pelanggaran terhadap hukum agama Yahudi, terutama dalam hal penodaan dan penghinaan terhadap Allah. Mereka juga menuduh Yesus melakukan pelanggaran terhadap hukum Romawi dengan mengklaim bahwa Yesus mengaku sebagai raja dan membangkitkan pemberontakan melawan kekuasaan Romawi.

Sebagai hasil dari tuduhan-tuduhan ini, Yesus diadili dan dihukum mati oleh pemerintah Romawi atas permintaan pemimpin agama Yahudi. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus tidak bersalah dan menderita hukuman mati untuk menebus dosa umat manusia dan memenuhi rencana keselamatan Allah.





Siapakah nama Hakim penyidang Yesus dalam vonis hukuman Mati


Menurut catatan Alkitab, hakim penyidang dalam kasus Yesus adalah Pontius Pilatus, seorang gubernur Romawi yang bertugas di provinsi Yudea pada masa itu. Pilatus adalah pejabat Romawi yang bertanggung jawab atas menjaga ketertiban dan keamanan di provinsi Yudea dan memiliki kewenangan untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap orang yang dianggap melanggar hukum Romawi.

Setelah Yesus ditangkap dan diadili secara tidak adil oleh pemimpin agama Yahudi, ia kemudian dibawa ke hadapan Pilatus untuk dijatuhi hukuman mati. Meskipun Pilatus awalnya tidak menemukan kesalahan apa pun dalam tindakan Yesus, ia akhirnya mengikuti permintaan pemimpin agama Yahudi dan memutuskan untuk mengeksekusi Yesus di kayu salib.

Namun, beberapa sumber sejarah juga menunjukkan bahwa hakim penyidang dalam kasus Yesus bukan hanya Pilatus, tetapi juga melibatkan beberapa anggota Sanhedrin, badan pengadilan agama Yahudi.





Sebutkan nama tokoh tokoh Sanhedrin badan pengadilan agama Yahudi kala Zaman Yesus

[9/4 14:13] Hernu Milhan H: Open sidebar


Penyidang Hukuman Salib





Sebutkan nama tokoh Sanhedrin Yahudi penyidang Hukuman Salib Yesus 30 orang


Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa Sanhedrin, badan pengadilan Yahudi pada masa itu, memutuskan untuk menuntut Yesus Kristus dan mengirimnya ke penguasa Romawi, Pontius Pilatus, untuk dihukum mati. Namun, tidak ada nama-nama individu dalam Sanhedrin yang secara spesifik disebutkan dalam catatan sejarah terkait persidangan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada nama individu yang dapat disebut sebagai tokoh Sanhedrin yang memimpin sidang hukuman salib Yesus.





Sebutkan tokoh sanhedrin


Sanhedrin adalah sebuah badan pengadilan Yahudi pada masa lampau yang terdiri dari sejumlah tokoh penting dalam komunitas Yahudi. Beberapa tokoh yang disebutkan dalam sejarah sebagai anggota Sanhedrin antara lain:


Hillel


Shammai


Gamaliel


Nicodemus


Yohanes, bapa mertua Kayafas


Yosef dari Arimatea


Ananus bin Ananus


Yohanes Hyrcanus


Flavius Yosefus


Rabbi Akiva


Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada nama individu yang secara spesifik disebutkan dalam catatan sejarah terkait persidangan hukuman salib Yesus.

[9/4 14:14] Hernu Milhan H: Berikut adalah beberapa tokoh utama Sanhedrin yang tercatat dalam sejarah dan memiliki peran penting dalam masyarakat Yahudi:


Hillel - seorang rabi dan pengajar terkenal pada masa lampau, yang dikenal karena ajarannya yang bertumpu pada cinta kasih dan toleransi.


Shammai - seorang rabi dan pengajar yang bersikap lebih keras daripada Hillel dalam mengajarkan Taurat, dan sering kali memiliki pendapat yang berbeda dengan Hillel.


Gamaliel - seorang rabi dan anggota Sanhedrin yang terkenal pada masa itu. Ia adalah guru dari Rasul Paulus dan dikenal sebagai salah satu ahli Taurat terkemuka pada masanya.


Kayafas - seorang imam besar Yahudi dan pemimpin Sanhedrin pada masa itu. Ia terkenal karena memimpin persidangan Yesus Kristus yang berakhir dengan hukuman mati.


Nicodemus - seorang anggota Sanhedrin yang juga menjadi murid Yesus Kristus. Ia terkenal karena mempertahankan Yesus Kristus ketika beberapa anggota Sanhedrin lainnya berusaha untuk menuduh dan menghukum Yesus.


Yosef dari Arimatea - seorang anggota Sanhedrin yang juga menjadi pengikut Yesus Kristus. Ia terkenal karena meminta tubuh Yesus setelah dihukum mati dan menempatkannya di sebuah makam yang baru.


Rabbi Akiva - seorang rabi dan ahli Taurat terkemuka pada masanya, yang juga menjadi anggota Sanhedrin. Ia terkenal karena ajarannya dan pengaruhnya terhadap masyarakat Yahudi pada masa itu.

[9/4 14:23] Hernu Milhan H: Open sidebar


Yesus Melanggar Hukum Taurat





Bukti pelanggaran Yesuskritus menurut Sanhedrin , pasal ayat berapa kitab Taurat yg dilanggar Yesus menodai nama Allah


Sebagai model bahasa yang dilatih untuk memberikan informasi yang akurat dan obyektif, saya ingin mengingatkan bahwa bukti pelanggaran Yesus terhadap hukum Taurat menurut Sanhedrin sangat dipertanyakan, terutama karena tidak ada catatan yang tersedia dari persidangan tersebut. Selain itu, mengatakan bahwa Yesus "menodai nama Allah" bisa menjadi masalah karena itu adalah penilaian moral subjektif yang tidak terbukti.

Namun, berdasarkan catatan Alkitab, ada beberapa tuduhan terhadap Yesus bahwa dia melanggar hukum Taurat, seperti menuntut hak untuk memulihkan orang sakit pada hari Sabat (Markus 3:1-6) dan mengampuni dosa (Lukas 5:20-21), yang dianggap sebagai tindakan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Namun, tuduhan-tuduhan ini didasarkan pada interpretasi hukum Taurat yang berbeda-beda dan subjektif, dan ada banyak debat di kalangan sarjana Alkitab tentang apakah Yesus benar-benar melanggar hukum Taurat atau hanya memperjelas arti yang lebih dalam dari hukum tersebut.

Jadi, sementara ada tuduhan terhadap Yesus bahwa dia melanggar hukum Taurat, tidak ada ayat tertentu yang secara khusus menyebutkan bahwa Yesus menodai nama Allah. Namun, pernyataan ini masih sangat kontroversial dan terbuka untuk interpretasi yang berbeda-beda.





Menurut Sanhedrin, Ayat hukum Taurot apalagi yg dilanggar Jesus Kristus


Sekali lagi, sebagai model bahasa yang dilatih untuk memberikan informasi yang akurat dan obyektif, saya ingin mengingatkan bahwa tidak ada catatan persidangan Sanhedrin terhadap Yesus yang tersedia untuk dipelajari. Oleh karena itu, sulit untuk mengatakan dengan pasti ayat Taurat mana yang dilanggar oleh Yesus menurut Sanhedrin.

Namun, berdasarkan catatan Alkitab, ada beberapa contoh di mana Yesus dituduh melanggar hukum Taurat, seperti mengajar tentang kebebasan dari hukum Taurat (Matius 5:17-20), makan dengan orang-orang yang dianggap berdosa (Matius 9:10-11), dan tidak membaptis dengan cara yang benar (Yohanes 4:1-2). Namun, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, debat terus berlanjut di kalangan sarjana Alkitab tentang apakah Yesus benar-benar melanggar hukum Taurat atau hanya memperjelas arti yang lebih dalam dari hukum tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa Yesus sering kali menekankan pentingnya melakukan hukum Taurat dengan benar dan mengutip ayat-ayat dari Taurat sebagai otoritas dalam pengajaran-Nya. Dia juga mengajarkan bahwa Taurat sebenarnya berbicara tentang kasih dan belas kasihan, dan bahwa tindakan yang dilakukan dalam kasih jauh lebih penting daripada hanya mematuhi hukum Taurat secara harfiah.

[9/4 14:32] Hernu Milhan H: Open sidebar


Perbedaan Pembaptisan Yahudi-Kristen.





Apa perbedaan cara pembaptisan Sanhedrin vs JesusKristus


Pembaptisan Sanhedrin dan pembaptisan Yesus Kristus memiliki perbedaan yang signifikan. Sanhedrin adalah sebuah lembaga agama Yahudi kuno yang terdiri dari para imam, ahli Taurat, dan para pemimpin Yahudi lainnya. Mereka melakukan pembaptisan sebagai bagian dari praktik agama mereka, yang biasanya dilakukan untuk orang-orang yang ingin bergabung dengan agama Yahudi.

Pembaptisan Sanhedrin dilakukan dengan meminta calon baptis untuk menyatakan keyakinan mereka dalam agama Yahudi dan menjanjikan untuk mengikuti hukum-hukum Yahudi. Setelah itu, mereka akan dicelupkan dalam air atau disiram dengan air suci sebagai simbol pengampunan dosa dan pemurnian diri.

Di sisi lain, pembaptisan Yesus Kristus dilakukan sebagai tindakan pengakuan iman terhadap Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Ini merupakan praktik yang dilakukan oleh para pengikut Yesus setelah Dia mengecam diriNya sendiri di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis. Pembaptisan Kristen juga melibatkan pengakuan dosa dan pertobatan, serta sebagai simbol kematian, pemakaman dan kebangkitan Yesus Kristus.

Jadi, sementara pembaptisan Sanhedrin lebih berkaitan dengan keanggotaan dalam agama Yahudi dan pemurnian ritual, pembaptisan Kristiani lebih berkaitan dengan pengakuan iman terhadap Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan tanda pertobatan.





Sebutkan Pembaptisan Model Arius Arianisme


Arius adalah seorang teolog Kristen pada abad ke-4 yang menjadi pendukung ajaran yang dikenal sebagai Arianisme. Arianisme mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah makhluk ciptaan Allah yang lebih tinggi daripada manusia, tetapi bukanlah sama dengan Allah secara substansial. Ini berbeda dengan ajaran Ortodoks yang memandang Yesus sebagai Allah yang sama dengan Allah Bapa dalam satu substansi (trinitas).

Tidak ada catatan sejarah yang menggambarkan cara Arius sendiri dibaptis. Namun, pembaptisan dalam model Arianisme biasanya dilakukan dengan mengakui kepercayaan bahwa Yesus adalah makhluk ciptaan Allah yang lebih tinggi daripada manusia, tetapi bukan sama dengan Allah secara substansial. Pembaptisan ini juga dapat dilakukan dengan menolak keyakinan Ortodoks tentang Trinitas dan keyakinan bahwa Yesus adalah Allah sama dengan Allah Bapa.

Namun, pada tahun 325 Masehi, Konsili Nikea mengutuk ajaran Arianisme dan menyatakan bahwa Yesus Kristus sama dengan Allah secara substansial. Oleh karena itu, praktik pembaptisan dalam model Arianisme tidak lagi dipraktikkan oleh Gereja Ortodoks dan menjadi ajaran sesat.

[9/4 14:36] Hernu Milhan H: Siapakah Guru Arius dalam Monoteistik


Arius adalah seorang teolog Kristen pada abad ke-4 yang menjadi pendukung ajaran yang dikenal sebagai Arianisme. Arianisme mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah makhluk ciptaan Allah yang lebih tinggi daripada manusia, tetapi bukan sama dengan Allah secara substansial. Ajaran ini bertentangan dengan ajaran Ortodoks yang memandang Yesus sebagai Allah yang sama dengan Allah Bapa dalam satu substansi (trinitas).

Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan siapa guru Arius dalam monoteistik, karena ajaran Arianisme sendiri dianggap sebagai bid'ah dalam tradisi Kristen. Arius tercatat sebagai seorang pendeta di Aleksandria, Mesir, dan dia mengembangkan ajarannya selama bertahun-tahun sebelum ia dituduh menyebarkan ajaran sesat oleh Uskup Aleksandria.

Namun, para sejarawan mencatat bahwa ajaran Arius mungkin dipengaruhi oleh gagasan filsafat Yunani tentang monoteisme, yang memandang bahwa ada satu Allah yang sempurna dan abadi. Gagasan ini kemudian diadaptasi oleh ajaran Islam, yang mengajarkan bahwa ada satu Allah yang Mahakuasa dan Mahaesa. Namun, perlu ditegaskan bahwa ajaran monoteisme dalam Islam berbeda dengan ajaran Arianisme dalam Kristen, karena Islam mengakui Yesus sebagai nabi dan rasul, bukan sebagai Allah.


ChatGPT Mar 23 Version. Free Research Preview. ChatGPT may produce inaccurate information about peopl

[9/4 14:53] Hernu Milhan H: Open sidebar


Filsafat Monoteisme Yunani





Filsafat Monoteisme Yunani


Filsafat monoteisme Yunani merujuk pada pandangan-pandangan tentang keberadaan satu Tuhan tunggal yang dipegang oleh para filosof Yunani kuno. Filsafat ini berkembang pada abad ke-6 SM di kota-kota Yunani seperti Miletus, Ionia, dan Pythagoras.

Para filosof monoteisme Yunani terdiri dari tiga aliran utama, yaitu Platonisme, Aristoteles, dan Neoplatonisme. Plato, dalam karya-karyanya seperti "The Republic" dan "Timaeus", berbicara tentang keberadaan ide-ide yang abadi dan menempatkan Tuhan sebagai pencipta semuanya.

Aristoteles, dalam karya-karyanya seperti "Metaphysics" dan "Physics", berbicara tentang keberadaan satu Tuhan sebagai penyebab gerakan di alam semesta. Dia juga berbicara tentang filsafat yang bersifat teologis dan keberadaan Tuhan sebagai pusat dari semua keberadaan.

Sementara itu, Neoplatonisme memadukan ajaran-ajaran Plato dan Aristoteles dengan filsafat yang lebih mistik. Neoplatonisme menekankan bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber keberadaan dan bahwa keberadaan manusia berasal dari keberadaan Tuhan.

Dalam konteks sejarah, filsafat monoteisme Yunani sangat penting karena mempengaruhi ajaran agama Kristen dan Islam pada masa-masa berikutnya. Konsep-konsep seperti keberadaan satu Tuhan, ide-ide abadi, dan keberadaan manusia yang berasal dari Tuhan terus menjadi tema sentral dalam teologi Kristen dan Islam.





Tokoh ahli filsafat dari kalangan PAN Islam Arab


Beberapa tokoh ahli filsafat dari kalangan PAN Islam Arab yang terkenal antara lain:


Al-Farabi (872-950 M)


Al-Farabi dikenal sebagai salah satu filsuf Islam terkemuka pada abad ke-9 dan ke-10. Ia juga dikenal sebagai "The Second Master" (Al-Mu'allim al-Thani) setelah Aristoteles. Al-Farabi dikenal karena pemikirannya tentang filsafat politik, etika, dan kebahagiaan. Ia juga dikenal sebagai ahli dalam ilmu logika dan metafisika.


Ibnu Rushd (1126-1198 M)


Ibnu Rushd, atau dikenal juga dengan nama Averroes, adalah filsuf, dokter, dan hakim asal Spanyol. Ia dikenal karena pemikirannya tentang logika, metafisika, dan filsafat politik. Ibnu Rushd juga dikenal sebagai tokoh yang mencoba memadukan antara filsafat Aristoteles dengan agama Islam.


Ibnu Arabi (1165-1240 M)


Ibnu Arabi adalah seorang filsuf dan mistikus Islam yang dikenal dengan kontribusinya dalam bidang tasawuf dan metafisika. Ia dikenal karena pemikirannya tentang "wahdat al-wujud" atau "kesatuan dalam keberadaan". Ibnu Arabi juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki pandangan yang sangat dalam tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar