Senin, 06 Maret 2023

Bincang Tentang Ketindihan

 Open sidebar

Sleep Paralysis and Ghosts


Hernu Milhan

Tentunya Beberapa dari kalian yang ada di grup ini pernah mengalami ketindihan saat tidur, Apa itu ketindihan ???? Apakah benar hantu bisa berinteraksi langsung dengan manusia secara fisik? 


Tentunya banyak juga orang yang bertanya tanya tentang hal ini termaksud saya.


Bisakah kalian menjelaskan fenomena ini secara ilmiah/kepercayaan masing masing


Mohon bantuannya....


Ketindihan saat tidur, atau dalam istilah ilmiah disebut dengan Sleep Paralysis, adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat bergerak atau berbicara saat sedang tidur. Hal ini terjadi karena otak masih dalam keadaan tidur sementara tubuh sudah terbangun. Beberapa orang yang mengalami sleep paralysis juga melaporkan mengalami halusinasi yang menyeramkan seperti merasa ada sosok mengerikan di sekitar mereka.


Meskipun fenomena sleep paralysis ini dapat menimbulkan rasa takut, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa hal ini disebabkan oleh hantu atau makhluk gaib lainnya. Sebaliknya, penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal adalah bahwa sleep paralysis terjadi ketika tubuh tidak dapat bergerak saat otak masih dalam keadaan tidur REM (Rapid Eye Movement).


Sementara itu, kepercayaan masyarakat tentang adanya hantu atau makhluk gaib yang berinteraksi dengan manusia secara fisik sangat beragam. Beberapa kepercayaan masyarakat menganggap bahwa hantu adalah roh manusia yang meninggal dunia dan masih menghuni dunia ini, sedangkan kepercayaan lainnya menganggap bahwa hantu adalah makhluk gaib yang memiliki kekuatan untuk berinteraksi dengan manusia.


Namun demikian, tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan keberadaan hantu atau makhluk gaib lainnya. Oleh karena itu, setiap orang memiliki kebebasan untuk mempercayai atau tidak mempercayai adanya hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan ini.


Hernu Milhan

Continue >


Dalam beberapa kepercayaan masyarakat, sleep paralysis dihubungkan dengan kehadiran hantu atau makhluk gaib yang merasuki tubuh seseorang. Namun, ini hanyalah kepercayaan yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.


Selain itu, fenomena sleep paralysis dapat terjadi pada siapa saja, tidak peduli agama atau kepercayaan mereka. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti kurangnya tidur, stres, dan kondisi medis tertentu seperti gangguan tidur dan gangguan kecemasan.


Untuk menghindari sleep paralysis, penting untuk menjaga kesehatan tidur dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu kondisi ini. Beberapa cara yang dapat membantu meliputi menjaga pola tidur yang teratur, menghindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur, serta mencoba teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga.


Secara keseluruhan, walaupun kepercayaan masyarakat tentang hantu dan makhluk gaib dapat beragam, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan hal-hal tersebut. Sementara itu, penjelasan ilmiah tentang sleep paralysis memberikan pemahaman yang lebih masuk akal tentang kondisi ini dan cara mengatasi atau mencegahnya.


Hernu Milhan

Continue >research


Selain penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, terdapat beberapa penelitian yang mencoba untuk menjelaskan fenomena sleep paralysis secara ilmiah. Salah satunya adalah sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine Reviews pada tahun 2018. Dalam studi tersebut, para peneliti menjelaskan bahwa sleep paralysis terjadi ketika terjadi gangguan dalam pengaturan transisi antara tidur non-REM dan tidur REM.


Tidur non-REM merupakan tahap awal tidur yang biasanya terjadi selama 1-2 jam pertama tidur malam. Pada tahap ini, otak dan tubuh mulai beristirahat dan relaks. Setelah itu, terjadi transisi ke tahap tidur REM yang merupakan tahap ketika mimpi terjadi dan gerakan mata yang cepat terjadi. Pada tahap ini, otak aktif seperti saat bangun tetapi tubuh menjadi tidak aktif karena adanya penghambatan motorik.


Namun, pada kondisi sleep paralysis, penghambatan motorik yang seharusnya hanya terjadi selama tahap tidur REM, terjadi pada saat otak masih dalam keadaan tidur non-REM. Akibatnya, seseorang merasa tidak bisa bergerak dan berbicara meskipun otak sudah mulai bangun dan menyadari sekitar. Selain itu, kondisi ini juga dapat disertai dengan halusinasi yang menakutkan karena otak yang masih dalam keadaan tidur masih bisa menghasilkan mimpi dan visual yang terkadang bermakna negatif.


Selain itu, terdapat faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya sleep paralysis, seperti kurangnya tidur, perubahan pola tidur, stres, konsumsi obat-obatan tertentu, dan kondisi medis tertentu seperti gangguan tidur dan gangguan kecemasan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tidur dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu kondisi ini dapat membantu mencegah terjadinya sleep paralysis.


Secara keseluruhan, meskipun terdapat kepercayaan masyarakat yang mengaitkan sleep paralysis dengan kehadiran hantu dan makhluk gaib, penjelasan ilmiah yang lebih masuk akal tentang kondisi ini adalah adanya gangguan transisi antara tidur non-REM dan tidur REM. Oleh karena itu, penting untuk menghindari faktor-faktor yang dapat memicu kondisi ini dan menjaga kesehatan tidur yang baik.


Hernu Milhan

Continue >tokoh ahli sleep paralysis


Terdapat beberapa tokoh ahli yang telah mempelajari dan meneliti tentang sleep paralysis, antara lain:


Dr. Brian Sharpless: Ia adalah profesor di Departemen Psikologi dan Konseling di Universitas Argosy di Amerika Serikat. Dr. Sharpless memiliki minat khusus pada sleep paralysis dan telah melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang memicu kondisi ini.


Dr. David Hufford: Ia adalah profesor emeritus di Sekolah Kedokteran Universitas Pennsylvania dan merupakan salah satu ahli terkemuka dalam studi tentang fenomena sleep paralysis. Dr. Hufford telah menulis buku tentang sleep paralysis dan pengalaman lainnya yang terkait dengan hal-hal supernatural.


Dr. Baland Jalal: Ia adalah profesor di Sekolah Kedokteran Universitas Harvard dan telah melakukan penelitian tentang sleep paralysis dan gangguan lainnya yang terkait dengan tidur. Dr. Jalal telah menerbitkan sejumlah artikel dan buku tentang fenomena sleep paralysis dan pengalaman lain yang terkait dengan tidur.


Para ahli tersebut telah melakukan penelitian dan memberikan kontribusi dalam memahami fenomena sleep paralysis secara ilmiah. Dengan demikian, penjelasan mereka dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan terperinci tentang kondisi ini dan bagaimana cara mengatasinya.


#sleepparalysis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar